Skip to main content

Posts

10 film dan series yang saya tidak lanjut tonton - Part 1

Recent posts

Saya nonton Avatar: The Way of Water 4x di bioskop. Buat apaaa...?

Forem Alia (TL;DR: Berbagi pengalaman mencoba 3 bioskop berbeda. Langsung gulirkan ke bawah aja jika ingin langsung ke pembahasan bioskop.) Secara tidak sadar film Avatar (2009) menjadi salah satu film yang sering saya tonton. Berkesempatan nonton Avatar pertama di bioskop dan hingga hari ini masih menjadi pengalaman menonton paling puas di bioskop. Setelah itu jadi mengoleksi bajakannya. Ngerip VCD ori dari rentalan, beli DVD dari abang-abang DVD, sampai menyimpan versi Bluray-rip ketika teknologi sudah semakin maju. Saat memiliki TV baru, speaker baru, hingga proyektor baru, Avatar menjadi salah satu film yang diputar untuk melihat sebagus apa kualitas device terbaru saya. Kemudian muncullah berita tanggal rilis resmi Avatar 2. Akhirnya, setelah penantian panjang. Ada berita juga bahwa Avatar pertama akan rilis ulang tiga bulan sebelum Avatar 2, bulan September lebih tepatnya. Saat itu saya ragu apakah akan menonton atau tidak. Karena Avatar pertama sudah saya tonton berulang kali, h

Kenapa 'Everything Everywhere All At Once' dianggap bagus?

A24 Everythng Everywhere All At Once menceritakan tentang Evelyn, seorang wanita paruh baya pemilik usaha penatu koin yang merasa pusing dan terjebak dengan hidupnya. Hingga suatu hari suaminya 'kerasukan' orang yang katanya dari semesta lain dan mengatakan bahwa Evelyn dalam bahaya besar. Dan bahwa orang itu datang untuk meminta bantuannya menyelamatkan dunia dari serangan Joju Tubruki, seorang yang amat kuat dan berniat mengacaukan seluruh alam semesta. Sangat penasaran sama film ini. Saat pertama kali tayang mendengar review bagus dari film ini tapi ternyata kurang laku. Nah, jika seperti ini saya malah tertarik. Jika reviewnya bagus tapi laris, malah jadinya nggak tertarik. Aneh, ya? Pokoknya ada firasat ini film yang bagus. Tapi saat itu tidak tergerak buat nonton ke bioskop. Film-film nyentrik gini lebih menyenangkan ditonton sendirian di rumah. Kalau film efek-efekan baru seru ditonton di bioskop. A24 Tapi entah kenapa saat itu tidak pernah bertemu dengan film ini

Episode 'Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre' terfavorit versi saya

Netflix Junji Ito adalah mangaka horor yang punya ciri khas bikin manga dengan visual disturbing dan bikin pusing. Saya pernah bikin transkrip untuk cerita  The Enigma of Amigara Fault dan saya post di blog ini . Itu cerita bikin kebayang-bayang setelah baca. Tapi transkrip saya jelek, jadi lebih baik cari versi asli saja. Jangan baca transkripan saya. Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre adalah kumpulan cerita pendek horor hasil karya Junji Ito. Total ada 20 cerita yang dibagi ke dalam 12 episode. Yang belum kenal sama cerita horor Jepang macam ini mungkin akan merasa ceritanya konyol dan gaje, dan memang benar. Tapi seru aja ditonton gitu. Ide-idenya sangat liar. Di luar nalar. Beneran gila. Ini adalah beberapa yang paling bagus menurut ane: ** Episode 3: Hanging Ballons Junji Ito Seorang idol yang tengah naik daun ditemukan tewas gantung diri. Setelahnya muncul rumor tentang hantunya yang berwujud kepala raksasa terpenggal terbang di langit malam. Apakah rumor itu ad

[Review] Titanic (2023) 4K 3D Remastered

20th Century Studios  Nonton di hari pertama. Studio terisi hampir separuh. Padahal siang-siang dan hari kerja, tapi rame juga yang nonton. Dan banyak juga yang nonton sendiri. Termasuk saya. Jadi buat yang penasaran tapi tidak punya temen nonton, berangkat sendiri tidak masalah. Enggak harus bawa pasangan. Buat yang belum tahu, Titanic menceritakan kisah cinta klasik antara sejoli muda Jack & Rose, cowok luntang-lantung tapi cakep banget yang berhasil nyepik cewek bangsawan yang lagi galau karena ogah dijodohin. 20th Century Studios Kagum sih film 25 tahun yang lalu tapi masih bisa dinikmati di layar lebar. Bahkan setingnya bisa terlihat lebih detail. Interior kapal, ukiran-ukiran kayu, barang-barang pecah belah, dan bagian-bagian kapal yang nyata lainnya. Tapi untuk bagian CGI ya tidak bisa disamakan dengan film-film terbaru lah. Harap maklum jika ada kekurangan. Tapi untuk ukuran film yang rilis 25 tahun yang lalu masih tergolong bagus dan layak ditonton di bioskop. 20th Centur