Skip to main content

Aku Ingin Menjadi Jelek

source: 9gag


Setiap orang di komplek apartemen tempatku tinggal tahu siapa si Jelek ini. Jelek adalah seekor kucing jantan perumahan.

Jelek menyukai tiga hal di dunia ini: berkelahi, makan sampah, dan jika harus kusebutkan, cinta. Kombinasi dari hal-hal tersebut, digabung dengan kehidupan luar telah berakibat pada penampilan Jelek.

Sebagai permulaan, dia hanya memiliki satu mata, dan tempat di mana mata satunya seharusnya berada telah menjadi sebuah celah berlubang. Dia juga kehilangan satu telinga di sisi yang sama, kaki kirinya terlihat pernah patah pada suatu waktu lalu pulih dalam sudut yang tak wajar, yang membuatnya selalu terlihat seolah-olah sedang berbelok di tikungan. Sebagian besar ekornya juga telah lama hilang, menyisakan sedikit ujung tumpul yang tersentak dan berkedut. Jelek adalah seekor kucing abu-abu gelap bergaris sebelum luka keropeng menyelimuti kepalanya, lehernya, dan juga bahunya.

Setiap kali seseorang melihat Jelek, mereka selalu bereaksi sama. “Lihat, kucing yang jelek sekali.” Semua anak diperingatkan untuk tidak menyentuhnya, orang-orang dewasa melempar kerikil padanya, menyemprotnya dengan air, mengusirnya dengan kasar ketika dia ingin mendatangi rumah mereka, atau membanting pintu padanya jika dia tetap tak ingin pergi.

Jelek selalu menghadapi semua itu dengan reaksi yang sama. Jika kau menyemprotnya dengan air, dia akan tetap di sana, diam dan basah kuyup sampai kau menyerah dan berhenti. Lalu jika kau melemparinya dengan sesuatu, dia hanya akan meringkukkan badannya yang kurus dengan penuh penyesalan. Setiap kali dia melihat anak-anak, dia akan berlari menghampiri, mengeong tanpa henti sambil membenturkan kepala ke tangan mereka, memohon kasih sayang mereka. Dan jika kau mengangkatnya, seketika itu pula dia akan mulai menjilat pakaianmu, antingmu, atau apa saja yang dapat dia temukan dalam jangkauannya.

Suatu hari Jelek ingin bermain dengan para husky tetangga. Tapi para husky tidak membalas dengan baik, malahan Jelek dianiaya oleh mereka. Dari apartemenku aku dapat mendengar dia melengking, dan aku segera bergegas untuk menolongnya. Di waktu aku tiba di tempat Jelek terkapar, aku melihat kehidupannya yang suram akan segera berakhir.

Jelek terbaring di lingkaran basah, kaki belakang serta tulang belakangnya bengkok tak berbentuk, air mata membasahi bulu putih di bagian depan tubuhnya. Ketika kuangkat tubuhnya dan mencoba membawanya ke rumah, dapat kudengar dia menciut dan terengah, dan dapat kurasakan perjuangannya. Aku pasti sangat melukainya.

Lalu aku merasakan sebuah tarikan yang tak asing, sensasi jilatan di telingaku—Jelek, dalam penderitaannya, perjuangannya, dan jelas sedang sekarat, kini sedang mencoba menyusu ke telingaku. Kudekatkan dia, dan dia benturkan kepalanya dengan tanganku, lalu dia arahkan satu mata emasnya padaku, dan aku dapat mendengar suara dengkurannya. Bahkan dalam penderitaannya yang luar biasa, yang diinginkan kucing jelek pemberani ini hanyalah perhatian, dan mungkin, sedikit kasih sayang.

Pada detik itu aku menyadari Jelek adalah makhluk paling indah yang pernah kutemui. Tak pernah sekalipun dia mencoba menggigit atau mencakarku, atau menjauh dariku, atau meronta. Jelek hanya menatapku dan percaya sepenuhnya padaku untuk menghilangkan penderitaannya.

Jelek mati di pelukan lenganku sebelum aku sempat masuk ke dalam, tapi aku terduduk dan menahannya dalam waktu yang lama, berpikir tentang bagaimana kucing gelandangan kecil yang ketakutan dan cacat, dapat mengubah pandanganku tentang betapa pentingnya memiliki semangat yang murni untuk mencintai dengan sepenuhnya. Jelek mengajariku tentang memberi dan kasih sayang melebihi ribuan buku, ceramah, atau spesial talk show sekalipun, dan aku sangat bersyukur karenanya. Dia ketakutan dari luarnya, tapi aku ketakutan di dalam, dan inilah waktuku untuk berubah dan belajar mencintai dengan benar. Untuk memberikan segalanya kepada mereka yang berharga bagiku.

Banyak orang ingin menjadi kaya, lebih sukses, disukai, cantik, tapi bagiku, aku akan selalu berusaha menjadi Jelek.



Comments

  1. Sedih banget gan :(

    ReplyDelete
  2. Sedih. Tega sekali mereka memperlakukan kucing seperti itu.
    Jadi teringat anak kucingku yang mati seminggu yang lalu.

    ReplyDelete
  3. Nangis bacanya )':

    ReplyDelete
  4. Kenapa . . tuhan menciptakan sebuah mahkluk hanya untuk hidup menderita ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Tinggalkan komentar

Terpopuler sepekan

Pengalaman diculik jin

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 2]

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Nyasar ke Dunia Gaib Bareng Abang Ojol - [Repost Twitter]

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Cerita Seram Api Unggun

Cerita Horor Kaskus

Catatan Atas Awan

Ada yang mau tanya soal kemampuan ghaib dan indigo?