Skip to main content

Tak Seperti Gadis Lain

original story by professionalsuccubus

--> FB: https://www.facebook.com/professionalsuccubus/
[ permit ]


Josh melepas mantel Laura dari bahunya dan menggantungnya di lemari. “Ini dia.” Tersenyum padanya dengan pengertian, dia bertanya, “Anggur?”

Laura mengangguk. Josh berhenti, menggapainya dengan halus. “Kau tahu, kau tak seperti gadis lain, Laura.” Kecupan lembut di dahi Laura, kemudian Josh pergi.

Laura melihatnya menjauh. Dalam 5 bulan terakhir dia mulai percaya bahwa Josh sungguh memujanya, yang mana membuatnya bahagia. Perasaan itulah yang dia inginkan.

Suara denting logam terdengar dari dapur, diikuti “Ups!” ceria dari Josh. Laura terkikik saat dia beranjak dan membuat dirinya nyaman di sofa.

Sementara menunggu, dia mendengar berisik gemerincing dari lemari. Dia melihat ke dapur, menganggap Josh bisa datang kapan saja. Tapi dia tak juga datang. Suara gemerincing masih berlanjut.

Laura menyapu seluruh ruangan, dengan ragu-ragu dia dekati pintu lemari. Kenobnya sudah tua dan punya ulir bagus yang kuat, tapi dia bisa membukanya.

Dia disambut oleh bau apak yang tak terduga... dan, tak salah lagi, angin sepoi-sepoi, berembus dari balik mantel dan suara-suara di dalam lemari. Penasaran dan terkejut, dia mendorong mantelnya ke samping dan ternganga saat satu set tangga muncul.

Gemerincingnya berlanjut, lebih keras sekarang.

Laura melihat ke belakang dengan hati-hati. Begitu dia memastikan Josh masih di dapur, dia menyadari saklar lampu yang ada di dinding. Dia menjentikkannya hidup dan menuruni tangga.

Gemerincingnya makin keras.

Laura memandang dengan horor.

Dirantai di dinding adalah empat orang wanita. Darah kering mengeras di sekitar pergelangan tangan dan kaki mereka. Tiga di antaranya tak sadar (dia harap) dan tergantung lemas. Satu tersadar, tapi sedikit. Dia menggerakkan tangannya lemah, menyebabkan suara gemerincing.

Sebelum dia bisa bergerak, sebuah suara muncul di telinganya.

“Kau lihat, Laura, sudah kubilang kau tak seperti gadis lain,” Josh berkata. “Tak ada di antara mereka yang sebod—“

Suaranya terpotong oleh siku yang menghantam wajahnya. Dia terhuyung kembali ke tangga, tepat saat Laura mendaratkan tongkat perapian ke tengkoraknya.

Laura berdiri di atas sosok tengkurap itu, pandangan jijik di wajahnya. Lima bulan dia harus pura-pura peduli pada bajingan ini, lima bulan menyembunyikan niatnya, untuk bisa masuk ke ruangan ini.

Laura mendatangi wanita yang sadar, membuka belenggunya. Menangkapnya saat dia jatuh ke lututnya, kurus dan lemah.

“Semua baik-baik saja, Dik,” Laura berkata lembut. “Aku di sini.”


Comments

Terpopuler sepekan

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 2]

Pengalaman diculik jin

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Cerita Seram Api Unggun

Cerita Horor Kaskus

Nyasar ke Dunia Gaib Bareng Abang Ojol - [Repost Twitter]

Cerita para petugas kamar mayat & pemakaman