Skip to main content

Suamiku Membawa Pulang Anak Palsu

by lifeisstrangemetoo
[ permit ]

Ini bukan anakku.

Hanya itu yang bisa kupikirkan.

“Sayang?” Kata suamiku. “Apa semua baik-baik saja?”

“Siapa ini?” tanyaku, menatap gadis kecil yang belum pernah kulihat sebelumnya, berdiri di rumahku, mengenakan pakaian putriku. “Di mana Liza?”
Suamiku menatapku khawatir, dan gadis yang bukan Liza itu tampak ketakutan.

“Apa maksudmu?” kata suamiku. “Apa kau merasa baik-baik saja?”

Kenapa dia mengelak dari pertanyaanku? Kenapa dia tidak menjawab saja? Aku menghela napas panjang, berusaha tetap tenang.

“Aku akan baik-baik saja,” kataku, “segera setelah kau mengatakan di mana putriku.”

Suamiku mengerutkan kening, dan mata gadis kecil itu dialiri air. Suamiku meletakkan tangan melindungi bahunya, dan membungkuk untuk berbisik di telinganya.

“Pergilah ke atas, sayang,” katanya. “Ibu sedang tidak enak badan.”

Gadis itu tidak membuang waktu untuk melakukan apa yang diminta. Dia mendekap buku sekolahnya ke dadanya dan melesat melewatiku, bergegas menaiki tangga. Aku mendengar pintu kamar putriku dibanting. Ekspresi wajah suamiku bercampur antara kasihan dan kemarahan yang terkendali.

“Kau belum minum obatmu,” katanya. “Jangan menyangkalnya, aku bisa melihatnya di matamu.”

Aku melambaikan tangan menolak.

“Aku tidak membutuhkannya,” kataku. “Mereka membuat pikiranku kabur.”

Kemarahan di wajah suamiku menjadi kurang terkendali. Kerutan yang menggores di bawah bibirnya semakin dalam.

“Apa kau ingat apa yang terjadi terakhir kali kau mengatakan itu?” tanyanya.

“Aku...”

Perkataan itu sudah cukup. Sekumpulan gambar yang kacau dan berputar memenuhi pikiranku, seperti gelombang mual yang muncul sebelum muntah. Suamiku berteriak, berlumuran darah.

Lihat apa yang kuperbuat karenamu! dia menjerit. Lihat apa yang kuperbuat karenamu!

Aku merasakan lantai miring di bawahku, dan sebelum aku tahu apa yang terjadi, aku mendapati diriku jatuh ke belakang ke pelukan suamiku. Air mata panas mengalir di pipiku, dan tubuhku tersentak oleh isak tangis.

Suamiku dengan lembut menyisir rambutku dan berbisik di telingaku.

“Ssst,” serunya. “Itu tidak nyata, sayang. Aku bersumpah itu tidak nyata.”

Aku diam-diam mengangguk setuju. Aku membiarkannya membawaku ke kamar kami dan membaringkanku dengan lembut di tempat tidur. Dia berjalan ke meja rias tempatnya menyimpan gelas obat yang kuminum setiap hari untuk menjaga kewarasan. Aku menelan mereka dengan penuh syukur.

Segera pikiranku menjadi kabur, aku bisa merasakan diriku menjadi zombie lunak yang bisa diberitahu apa saja, disuruh melakukan apa saja.

Tentu saja aku tahu itu salah, bahwa gadis itu bukan Liza. Aku tahu bukan diriku yang menjadi gila karena kematian putri kami, tapi suamiku. Aku tahu dia telah menculik gadis itu ketika masih balita, dan mencuci otaknya untuk percaya bahwa dia adalah Liza.

Tapi yang paling penting, aku tahu bahwa jika aku tidak mengambil pilku, jika aku menghancurkan ilusinya yang sangat berbahaya, dia akan membunuh gadis itu dan memulai dari awal lagi.

Seperti yang dia lakukan terakhir kali.


Comments

Terpopuler sepekan

Pengalaman diculik jin

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 2]

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Cerita Seram Api Unggun

Nyasar ke Dunia Gaib Bareng Abang Ojol - [Repost Twitter]

Cerita Horor Kaskus