Skip to main content

Bagaimana caraku menghentikan kebiasaan menjengkelkan pacarku?

original story by queen_of_the_moths
--> Reddit profile: https://www.reddit.com/user/queen_of_the_moths/
[ permit ]

Jadi aku sudah berkencan dengan kekasihku selama hampir setahun, dan bulan lalu, kami pindah bersama. Mungkin itu sedikit terburu-buru. Entahlah. Orangtuaku berpikir begitu. Tapi sejujurnya, pada awalnya semua baik-baik saja. Kami rukun, dan tak pernah mengalami lebih dari sebuah perdebatan kecil.

Tapi kemudian dia mulai bersiul.

Aku tahu, itu sangat bodoh, tapi dia selalu menyiulkan lagu aneh, dan itu benar-benar membuatku jengkel. Ibuku sering bilang padaku bahwa begitu kau pindah dengan seseorang, kau akan menemukan semua keanehan yang mereka sembunyikan darimu, dan sepertinya aku tidak mengharapkan hal itu benar. Tapi untuk beberapa alasan, ini hanya masalah yang sedang berlangsung di antara kami, dan aku tak tahu harus berbuat apa.

Pada awalnya aku hanya akan mendengar dia bersiul saat sedang mandi. Sedikit lucu, itu jadi seperti lagu tema kamar mandinya sendiri. Aku tidak mengenali melodinya, yang jelas sangat berbeda. Aku bisa menirunya dari ingatanku jika mau. Bahkan, terkadang lagunya terperangkap di kepalaku, dan itu membuatku sedikit gila. Kau tahu rasanya.

Setelah sekitar satu minggu, aku bertanya padanya lagu apa itu, dan dia hanya tertawa. Aku bertanya-tanya apakah mungkin dia mengarangnya sendiri, sesuatu yang dia lakukan tanpa sadar, terutama saat dia melakukannya lebih sering. Seperti saat aku sedang membaca buku, dan dia di depan komputer, dan tiba-tiba dia mulai bersiul. Dan aku mencoba mengabaikannya. Aku benar-benar merasa brengsek karena begitu mengeluhkan hal itu, dan aku tahu dia tidak melakukan itu untuk menggangguku. Tapi dia terus saja dan terus melakukannya, dan itu akan menarik perhatianku dari apa pun yang sedang kulakukan.

Jadi, aku akhirnya mengatakan sesuatu beberapa malam lalu. Aku sedang memeriksa beberapa dokumen hukum untuk pekerjaan, dan dia mulai bersiul seperti orang gila, terus dan terus. Dan aku mencoba mengabaikannya saja, tapi itu sangat berlebihan. Seperti, aku tahu kalian mungkin berpikir reaksiku berlebihan, tapi rasanya seperti dia bersiul tepat di telingaku, dan itu membuatku kehabisan kesabaran terakhirku.

Setenang dan sebaik mungkin, aku memanggilnya dan memintanya untuk tenang. Dia tidak menjawab. Aku memanggil lagi, dan dia masih tidak menjawab, jadi aku meninggalkan kamar dan menemukannya di ruang tamu, menonton film. Dia tidak bersiul lagi, dan untuk alasan tertentu, itu membuatku benar-benar jengkel. Rasanya seperti dia bermain-main denganku. Dan dia hanya menatapku, seolah tidak tahu apa masalahku.

Aku bertanya apakah dia bisa berhenti bersiul sesering itu, dan dia mengatakan padaku bahwa dia tidak bersiul. Sekarang, aku mengerti bahwa mungkin dia tidak menyadari telah melakukannya, tapi tidak ada yang bersiul sebanyak itu dan tidak menyadarinya. Itu tak seperti dia sengaja membuatku marah, dan aku tak tahu apa yang dia inginkan dari ini. Kupikir mungkin dia sedang menggoda atau bercanda, tapi dia harus tahu betapa jengkelnya aku. Aku memintanya lagi untuk tidak bersiul keras-keras, dan dia tidak menjawab. Ada ketegangan di ruangan itu, dan rasanya seperti pertarungan pertama kami sejak pindah bersama. Meskipun dia tidak bersiul selama sisa malam itu, aku tetap tidak bisa fokus pada pekerjaanku karena kesal dengan perseteruan ini.

Kemudian, tentu saja, malam berikutnya dia bersiul lagi. Aku mendengarnya ketika dia pulang kerja, dan dia terus bersiul setidaknya selama satu jam. Aku tidak ingin bertengkar lagi, jadi aku hanya berdiam di kamar tidur dan mendengarkan dia mondar-mandir. Aku merasa seperti membesarkan sesuatu secara berlebihan, tetapi jujur, seberapa sulit sih untuk tidak bersiul sepanjang waktu? Itu bukan masalah besar dahulu, tapi aku merasa seperti dia lebih banyak bersiul dibanding bicara denganku sekarang. Jadi aku duduk di kamar, memikirkan hal itu, dan mungkin itulah sebabnya aku kesal ketika akhirnya aku turun.

Dia sedang memasak makan malam, baguslah, tapi dia masih bersiul. Jadi aku berkata dengan lembut, “Hei sayang, mungkin sebaiknya kita memutar musik saja, agar kau tak perlu mengisi kesunyian dengan bersiul.” Aku mencoba mengatakannya seperti lelucon, tapi aku tahu dia mungkin akan menyadarinya dan merasa jengkel lagi. Dia bahkan tidak berbalik menghadapku, hanya mendengus dan terus memasak.

Setelah satu menit, aku memberitahunya bahwa aku menyesal soal malam itu, tapi siulan itu seakan menyatakan bahwa telingaku yang salah, dan jika dia bisa mencoba tidak bersiul terlalu sering dan begitu keras, itu akan membuat hidupku jauh lebih mudah. Aku sudah merasa berlaku adil. Aku tahu kedengarannya seperti aku mengatur-atur dan membosankan, tapi itu sangat menggangguku. Kita semua punya hak masing-masing. Aku mencoba untuk tidak mengunyah keras-keras di meja karena itu mengganggunya, jadi mengapa dia tidak bisa berhenti bersiul sesekali untukku?

Tapi dia benar-benar ketakutan. Dia berbalik dan mengatakan bahwa dia tidak bersiul dan tidak tahu apa masalahku. Pada titik itu, aku tidak mengerti kenapa dia melakukannya. Itu jelas tidak lucu bagi kami berdua, dan dia tampak benar-benar kesal, jadi aku tidak tahu mengapa dia terus memanas-manasiku. Aku bertanya padanya apa masalahnya, kenapa dia begitu defensif soal siulan bodoh itu, dan dia bilang padaku untuk tutup mulut. Dia bilang padaku bahwa dia muak membicarakannya, seolah-olah akulah yang tidak masuk akal.

Aku tidak pernah marah padanya, tapi aku baru saja membentak. Aku bilang padanya untuk berhenti bersiul sebelum aku hilang akal. Dia menyebutku gila, hanya karena aku sedikit kesal, dan entah bagaimana, itu sudah cukup bagiku. Aku mengambil salah satu panci besi dari kompor dan mengayunkannya ke kepalanya sekuat yang kubisa.

Dia jatuh dan kepalanya terbentur meja, tapi aku mengayunkan wajan lagi sebelum dia menyentuh lantai. Kupikir aku mungkin memukulnya tiga atau empat kali. Aku tidak ingat, tapi aku merasa buruk. Ada darah di mana-mana, dan rahangnya mungkin patah. Tidak, menurutku pasti patah. Aku tidak percaya bisa kehilangan kesabaran seperti itu, dan aku tidak tahu bagaimana kami akan melewati ini. Aku merasa sangat malu karena membiarkan hal fisik terjadi, terlepas dari seberapa besar dia memanas-manasiku.

Tapi ini yang tak terduga. Dia MASIH BERSIUL. Dan aku memintanya baik-baik untuk berhenti, tapi sekarang dia bahkan tak mau memberi jeda! Selama dua hari dia hanya berbaring di lantai dapur dengan mata berputar ke belakang dan mulut menggantung terbuka, termarinasi dalam darah beku, dan dia MASIH BERSIUL. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak ingin putus, tapi ini terlalu berlebihan. Aku hanya ingin dia diam. Hanya diam. Hanya diam. Hanya diam. CUKUP HANYA DIAM.


Comments

  1. Dan akhirnya si DIA diam selamanya begitu kah?

    ReplyDelete
  2. Aduh telat dua hari bacanya.. gimana lomba menulisnya gan.. sukses?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang penting bisa selesai sesuai deadline aja sih hehe

      Delete

Post a Comment

Tinggalkan komentar

Terpopuler sepekan

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Ada yang mau tanya soal kemampuan ghaib dan indigo?

Cerita Seram Api Unggun

Don't Fear the Reaper

Pengalaman diculik jin

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Cerita Horor Kaskus