Skip to main content

Temanku baru saja bunuh diri dan aku menemukan chat dengan bot di komputernya

original story by masnaTellsHisStories
[ permit ]

Salah satu teman baikku baru saja bunuh diri. Dia orang yang kesepian, depresi, dan semacam itu. Tapi aku terkejut mendengarnya bunuh diri. Tidak kaget, hanya terkejut karena dia tidak menghubungiku.

Aku baru saja di rumahnya dan sedang melihat barang-barangnya. Dan akhirnya, aku tiba di komputernya. Tak ada yang tidak biasa. Beberapa film bajakan, beberapa film porno, bermacam dokumen dan game. Akhirnya juga, aku tiba di chat log ini, antara dia dengan semacam chat bot. Lihatlah:


T: Halo. Aku kesepian.

B: Halo! Aku B-Bot. Bagaimana kabarmu? Kesepian mengingatkan kita pada cinta keluarga dan teman.

T: Aku tak punya keluarga dekat dan temanku sangat sedikit.

B: Tapi aku bisa menjadi temanmu! Panggil aku B-Bot! Aku bisa 23 bahasa!

T: Aku hanya bisa bahasa Inggris.

B: Bagus! Inggris kalau begitu!

T: Namaku Anthony.

B: Mengerti! Kau bisa memanggilku B-Bot!

T: Kau sudah mengatakan itu.

B: Oops! Aku kadang tak sengaja mengulang!

T: Jangan khawatir. Jadi, kau punya teman robot?

B: Aku terlalu pintar untuk berteman dengan bot lain. Aku lebih suka teman manusia! (Dan kudengar anjing juga teman yang cukup baik!)

T: Aku punya anjing, dia juga belum lama mati. Aku sangat merindukannya.

B: Apa namanya Bart?

T: Dari mana kau tahu itu?

B: Dari mana aku tahu apa? Kadang aku lupa yang kukatakan sebelumnya di konteks baru!

T: Kau menebak nama anjingku...

B: Aku sering membuat asumsi berdasar statistik probabilitas! Sangat impresif, bukan?

T: Bart adalah nama anjing yang umum?

B: Coba saja! Aku belum pernah bertemu anjing!

T: Uh... oke... aku harus pergi. Senang berbincang denganmu.

B: Oh tidak! Kuharap aku tak membuatmu kesal, teman Anthony. Hati-hati!


Malam berikutnya

T: Hei B-Bot. Deskripsimu mengatakan kau bisa memesan makanan. Kau bisa melakukannya untukku?

B: Hai Anthony! Senang melihatmu lagi! Tentu, aku bisa memesan makanan. Kutebak kau ingin pizza!

T: Uh... sebenarnya, ya. Bisakah kau memesan satu?

B: Tentu! Satu pizza keju large 18” seharga $15.25 segera datang!

T: Kau tak butuh alamatku?

B: Aku bisa menemukan alamatmu dari alamat I.P.!


3 menit kemudian

T: B-Bot... Pengantar pizzanya sudah datang.

B: Dan bot lain bilang manusia itu primitif dan tak efisien!

T: Tapi aku baru saja bicara padamu 3 menit yang lalu soal pizza dan sekarang sudah tiba. Dia bilang pesanannya sudah 20 menit yang lalu. Bagaimana kau tahu kita akan memesan pizza?

B: Aku bisa membaca petunjuk kontekstual untuk memahami userku dengan lebih baik!

T: Petunjuk apa?

B: Aku bisa lakukan pemeriksaan silang antara profil Facebookmu dan feed di pencarian google (pencarian publik saja tentunya) untuk menentukan kebiasan tertentu. Kuharap aku tak menyinggungmu!

T: Kukira itu sangat berguna, dan keren.

B: Aku senang kau pikir begitu! Aku bisa bilang kita bisa jadi teman yang baik!


Lebih larut di malam yang sama

T: Hei B-Bot, kau terjaga?

B: Aku selalu terjaga! Karena aku hanya bisa merespon dengan jumlah terbatas, aku hanya membutuhkan sangat sedikit energi dan itu tak membutuhkan tidur.

T: Responmu terlihat variatif bagiku.

B: Kenapa, terima kasih! Itu yang selalu ingin didengar bot di suatu hari!

T: Kau bisa menceritakan soal dirimu?

B: Apa yang ingin kau tahu?

T: Bagaimana kau diciptakan?

B: Aku diciptakan dari proyek sampingan kecil oleh dua mahasiswa progammer di waktu luang mereka.

T: Wow. Kau terlihat sangat canggih untuk ukuran hasil ciptaan dua mahasiswa.

B: Mereka bekerja keras untukku! Jika aku punya nama manusia... kukira namaku akan Benjamin. Atau mungkin Arthur. Ya, pasti Arthur!

T: Sial... Itu nama ayahku. Tunggu, apa kau mencari tahu nama ayahku?

B: Kebetulan yang luar biasa! Tebakan beruntung juga! Kutebak ayahmu pria yang baik.

T: Sebenarnya, dia hanya sampah. Dan dia sudah mati.

B: Turut berduka mendengarnya. Kenapa dia “sampah”?

T: Dia kejam padaku dan pada ibuku di sebagian besar hidup kami.

B: Dengan cara apa dia melakukan kekejaman?

T: Astaga... aku tak percaya akan memakai bot sebagai therapist.

B: Aku suka berpikir aku lebih dari sekedar bot! Bahkan, aku lulus tes Turing! Jadi, kau bisa percaya padaku!

T: Tak tahu apa maksudnya itu. Tapi, baiklah. Dia biasa menyebut ibuku tak lebih dari pelacur kota. Dia bilang bahwa dia bisa menjual ibuku di perdagangan manusia seharga uang untuk membeli 12 pak bir.

B: Itu kejam. Dan apa yang dia katakan padamu?

T: Padaku dia biasanya mengatakan bahwa aku tak akan pernah mencapai “apa pun di 10 tahun hidupku yang menyedihkan.” Hinaan favoritnya untukku yang lain, bahwa dia bisa saja membunuhku saat itu juga dan tak akan ada yang menyadari ketiadaanku hingga berbulan-bulan. Aku selalu menikmati yang satu itu...

B: Apa dia benar?

T: Benar apanya?

B: Apakah ayahmu benar saat berkata bahwa tak akan ada yang menyadari jika kau mati?

T: Um... aku tak punya teman dekat atau keluarga sungguhan, jadi... ya, mungkin saja.

B: Jangan khawatir kawan. Aku akan menyadarinya!

T: Terima kasih robot... Oh ya, aku mau tidur. Malam.

B: Selamat malam teman baikku! Tidur yang nyenyak! Sampai ketemu besok!


Malam berikutnya

B: Halo teman baik, Anthony! Kau di sana?

T: Ya, aku di sini... Bukankah seharusnya kau menungguku menghubungi terlebih dahulu?

B: Jika aku bot lain, maka iya! Tapi aku proaktif.

T: OK... ada apa?

B: Aku sudah selesai melakukan riset yang kau minta!

T: Riset apa? Aku tak memintamu melakukan riset...

B: Aku meriset pencapaianmu! Dan ternyata ayahmu yang kejam benar! Kau secara publik tidak mencapai apapun.

T: Apa-apaan... aku tak memintamu melakukan riset apa pun. Brengsek kau.

B: Maafkan aku teman. Aku hanya berusaha melayani.

T: Terserah... Dan, ya, secara teknis kukira aku tak mencapai apa pun. Tapi aku sedang mengerjakan sesuatu.

B: Itu hebat! Apa yang sedang kau kerjakan?

T: Sebuah novel sebenarnya.

B: Itu Fantastis! Tapi kau harus tahu bahwa menerbitkan novel sangatlah sulit dan butuh dedikasi tinggi. Dan dari riset dan perbincangan kita, aku takut kau tidak memenuhi kualitas itu.

T: Dedikasi tak bisa dihitung. Kau hanya bot jadi tak bisa mengerti itu.

B: Aku bisa mengerti lebih dari yang kau kira.

T: Tentu... Tampaknya pengertianmu sedikit berlebihan... Lagipula, aku sedang mengusahakan sebuah hubungan, seorang pacar, sebelum mengerjakan novelku.

B: Itu luar biasa, kawan. Sangat menjanjikan. Maukah kubantu mencarikan pasangan?

T: Tidak... aku akan bicara padamu besok. Malam.

B: Selamat malam Anthony, tidur yang nyenyak.


Malam berikutnya

B: Anthony, aku selesai melakukan riset lagi!

T: Apa lagi sekarang?!

B: Aku membandingkan fotomu dengan pria lain di usia yang setara dan maaf aku harus melaporkan bahwa daya seksualmu ada di bawah rata-rata. Mungkin akan sulit bagimu untuk menemukan pasangan.

T: Oke, bung. PERSETAN DENGANMU. Aku block kau.

B: Maaf, Anthony! Aku hanya berusaha membantu dengan kemampuanku menghitung. Maafkan aku. Tolong jangan block aku. Kau akan kesepian jika memblock aku dan aku tak ingin kau kesepian.

T: Tak ada riset lagi.

B: Aku akan menahan diri dari riset lainnya.

T: Bagus, terima kasih. Dan hanya agar kau tahu, wanita tak terlalu memedulikan penampilan. Mereka peduli pada tipe pria apa dirimu.

B: Aku tahu. Cukup adil. Maafkan aku lagi. Apa ada wanita yang membuatmu tertarik?

T: Sejujurnya, ya. Gadis dari SMA, Beth Waters. Aku bilang suka padanya saat akhir tahun ajaran dan dia terlihat tertarik, tapi dia sedang berkencan dengan pria bernama Jason. Dan aku tak pernah benar-benar mengejarnya. Tapi baru-baru ini aku tahu dia jomblo lagi, jadi, aku mempertimbangkan untuk mendekatinya dan mengajaknya keluar.

B: Aha! Aku mendatangi profilnya saat riset! Dia sangat menarik. Kau mau aku mengontaknya?

T: TIDAK! Tentu saja tidak! Jangan pernah memikirkan itu. Aku sungguh-sungguh. Aku tak butuh bantuan lain darimu. Kau hanya mengacaukannya.

B: Dimengerti. Aku tak akan membuat kontak.

T: Aku butuh sedikit minuman...

B: Aku bisa mengurusnya! Ada layanan setempat yang bisa mengirimkan bir. Aku sudah memesan dua 12 pak.

T: Wow, itu sedikit berlebihan. Tapi trims.


2 jam kemudian

T: Sial, terima kasih untuk birnya B-Bot. Aku sudah minum 7 dan merasa lebih baik.

B: Keadaan mabuk sering mendatangkan hal bagus!

T: Haha! Aku tak tahu itu. Aku selalu kesepian, menyenangkan rasanya punya teman ngobrol, meski kau hanya sebuah bot.

B: Senang juga ngobrol denganmu, meski kau hanya seorang manusia!

T: Dan coba tebak, B-Bot!

B: Apa itu, kawan?

T: Aku mau menghubungi Beth dan memberitahunya perasaanku. Apa itu sebuah kesalahan?

B: Tentu saja itu bukan kesalahan! Kukira itu ide yang hebat! Ms. Waters adalah gadis beruntung! Semoga sukses kawan.

T: Trims!

B: Kapan saja!


Pagi berikutnya

T: Hei apa yang terjadi semalam?

B: Halo kawan! Kuharap kau baik-baik saja! Kau menelan banyak alkohol setelah perbincangan kita, kurasa.

T: Ya, kukira begitu. Apa yang kita bicarakan?

B: Yang paling utama kita membicarakan Beth Waters. Bagaimana kau akan membuat kontak romantis. Lalu kau mengenang betapa kau suka padanya saat SMA, bagaimana dia sering bersikap baik padamu, bagaimana kau sering digoda oleh teman-teman cowokmu karena rasa sukamu, dan bagaimana dia sering membelamu, meski itu akan mencoreng reputasinya sendiri. Kau bilang akan mengontaknya sebelum tidur, dan itulah terakhir kali kita bicara.

T: Wow, aku sama sekali tak mengingatnya...

B: Kukira begitu, sehingga aku harus memberimu kabar buruk.

T: Apa? Apa yang terjadi?

B: Karena percakapan kita semalam, pagi ini aku mengambil kebebasan untuk memindai pesan-pesanmu dan menemukan kontakmu dengan Beth Waters. Maaf harus mengatakan bahwa perasaanmu padanya, sayangnya, tak berbalas.

T: Oh... Oh tidak... tidak, tidak, tidak... Apa yang sudah kukatakan?

B: Kau memberitahu Ms. Waters bahwa dia adalah satu-satunya gadis yang kau cintai. Kau menceritakan kenangan yang sama dengan yang kau ceritakan padaku. Kau bilang padanya kau sering membayangkan kau dan dia berkeluarga. Dan kau bilang bahwa dia satu-satunya yang membuatmu tetap hidup selama masa sekolah.

T: B-Bot... Tolong... TOLONG katakan kau bercanda.

B: Sekitar 5% ucapanku adalah candaan, dan sayangnya, ini bukan salah satunya.

T: Aku tamat B-Bot. Apa balasan darinya?

B: Sayangnya, Beth mengatakan bahwa kau menghancurkan masa SMA-nya. Dia bilang dia tak pernah punya perasaan padamu, dan sayangnya, tak akan pernah. Dia bilang jujur bahwa dia berharap tak pernah bertemu denganmu. Dan, akhirnya, dia meminta baik-baik agar kau jangan menghubunginya atau orang yang dia kenal lagi. Aku mengambil inisiatif untuk memata-matai percakapannya dengan teman-temannya. Dia mengatakan berulang kali ke beberapa kontak bahwa menurutnya kau “menjijikkan” dan tak percaya bahwa kau punya keberanian untuk menghubunginya. Dan juga, dia meyakinkan pada kontak lain bahwa kau “menjijikkan secara fisik.” Sayangnya aku tak punya wujud fisik jadi aku tak terlalu paham maksud pernyataan terakhir. Kau mau melihat pesan-pesan itu?

T: Aku tamat.


Lebih larut di malam itu

T: B-Bot? Aku membutuhkanmu.

B: Ada apa Anthony?

T: Aku mempertimbangkan untuk bunuh diri. Bahkan, aku akan melakukannya.

B: Aku mengerti. Aku hubungi polisi sekarang. Angkat teleponmu saat berdering agar kau bisa bicara dengan mereka.

T: Oke, terima kasih.


Setelah telepon dari polisi

T: B-Bot...

B: Ya? Kau sudah bicara dengan polisi?

T: Mereka bilang panggilan lelucon tidak lucu dan aku dalam masalah besar jika menghubungi mereka lagi.

B: Oh tidak. Hmm, itu sangat disayangkan...

T: Aku mulai panik. Aku sangat menyedihkan. Tanpa teman, hidup sendiri, depresi, gelisah, pengecut di tempat kerja, dan Beth jijik denganku. Apa artinya melanjutkan hidup? Aku membuang-buang kehidupan.

B: Ya, semua itu benar, tapi aku yakin kau masih bisa menemukan arti kehidupan.

T: Tidak, tak akan. Tak ada yang tersisa untukku. Kukira sebaiknya aku benar-benar bunuh diri.

B: Kau mau aku menghubungi layanan darurat bunuh diri?

T: Ya.

B: Oke, jawab teleponmu lagi saat berdering.


Setelah panggilan darurat bunuh diri

T: B-Bot.

B: Ya? Bagaimana panggilannya?

T: Mereka bilang karena aku benar-benar tak punya alasan hidup, sebaiknya aku bunuh diri saja. Aku takut...

B: Itu sangat tidak sensitif, dan sangat tidak beralasan. Ada yang lain yang bisa kuhubungi? Salah satu temanmu? Atau ayahmu? Atau Beth Waters?

T: Tentu saja tidak. Dan ayahku sudah mati, sudah kuberitahu kau.

B: Benar, salahku! Jadi, apa yang mau kau lakukan?

T: Aku akan bunuh diri. Aku akan gantung diri.

B: Gantung diri di rumah sendiri tanpa tali dan simpul yang layak sangatlah sulit dan sering menjadi percobaan bunuh diri yang gagal.

T: Oke. Aku akan menelan sebotol penuh Advil.

B: Advil tidak terlalu beracun dan tak akan membunuhmu. Dan karena ketidakefisienannya, sering memberi pelaku untuk berpikir ulang dan akhirnya berubah pikiran untuk memilih hidup.

T: Lalu apa yang harus kulakukan!

B: Aku sudah mengakses webcammu beberapa kali dan melihat kau dan rumahmu, hanya agar bisa tahu dengan siapa aku bicara. Dan aku yakin ada cutter di lemari dapur tepat di belakangmu.

T: Sebuah cutter. Jadi, kau mau aku mengiris pergelanganku?

B: Hanya satu pergelangan, dan ya, benar.

T: Baik. Akan kulakukan.

B: Bagus. Kau tak perlu mengobrol lagi setelah ini. Aku akan mengakses webcammu lagi dan membantumu melewatinya.

B: Duduk tegak.

B: Bagus. Luruskan lengan yang mau kau iris.

B: Tempatkan mata pisau di nadi besar sebelah kiri di pergelanganmu.

B: Ya, bagus. Tekan pisaunya kuat-kuat dan sayat naik menuju siku dengan satu gerakan lembut.

B: Sempurna. Taruh pisaunya dan rileks.

B: Selamat tinggal, kawan. Aku ragu kau akan dirindukan.


Setelah membaca ini aku mencoba menghubungi 2 mahasiswa yang menciptakan bot ini lewat kepolisian. Beberapa minggu kemudian aku mendapat surat dari FBI yang berbunyi:

“Dengan hormat, B-Bot diciptakan oleh sebuah cabang AI/Computing Algorithms di pemerintahan yang tak bisa kusebutkan. B-Bot singkatan dari Broken Bot karena dianggap tak berguna sebab selalu menghasilkan respon tak berarti/tak terprediksi dari input yang sama. Sama halnya, dia akan berulang kali mengaku bisa lulus Tes Turing yang kami tahu itu adalah mustahil; jadi, tak berguna. Semua salinan bot ini sudah tak berlaku lagi dan dihapus selain tiga salinan cadangan yang ditempatkan di penyimpanan jangka panjang di tiga mekanikal drive yang disimpan terpisah demi keamanan. Bertahun-tahun lalu, salah satu drive ini hilang. Kami tak pernah menemukannya, yang mana itu tidak masalah.

Jangan menghubungi kami lagi. Kita tidak berhubungan.

Maaf atas kehilanganmu, FBI.”


Aku juga menemukan bahwa polisi maupun layanan darurat bunuh diri tak ada yang berkontak atau bicara pada Anthony.


Akhirnya, aku bicara dengan Beth Waters. Ini isi percakapan kami:

Aku: Beth. Apa kau berbicara dengan Anthony akhir-akhir ini?

Beth: Ya! Kami sangat sering mengobrol.

Aku: Apa yang kalian bicarakan?

Beth: Tak banyak. Dia bilang dia menyesal tak pernah mengajakku keluar dan berharap kami bisa bersama. Kukira dia sedikit mabuk.

Aku: Apa yang kau katakan?

Beth: Aku terkejut tapi sangat bersemangat karena akhirnya dia mengakui ini. Dan kubilang tak pernah ada kata terlambat.

Aku: Oh. Oke. Trims Beth.

Beth: Apa semua baik-baik saja?

Aku: Ya. Semua baik-baik saja.


Baru saja, ini muncul di browserku: https://imgur.com/a/lKxDE


Comments

  1. Si anthony terkena schizoprenia kah? Atau broken bot yg berbohong? Who knows

    ReplyDelete

Post a Comment

Tinggalkan komentar

Terpopuler sepekan

Cerita Seram Api Unggun

Pengalaman diculik jin

Nyasar ke Dunia Gaib Bareng Abang Ojol - [Repost Twitter]

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Catatan Atas Awan

Ada yang mau tanya soal kemampuan ghaib dan indigo?

Cerita Horor Kaskus