Skip to main content

Mertuaku meracuniku, kini aku tahu penyebabnya

original story by nmwrites
permit ]

Setiap orang punya mimpi buruk tentang mertuanya masing-masing, meski aku tak tahu akan separah apa punyaku. Karena ternyata bagian terburuknya bukanlah karena ibu mertuaku meracuniku, tapi penyebab dia melakukannya.

Aku bertemu dengan Craig dan kami langsung menjalin hubungan. Kami saling jatuh cinta dan menikah di sebuah gedung pengadilan tak lebih dua bulan kemudian tanpa mempertemukan keluarga masing-masing. Keluargaku datang beberapa minggu kemudian dan sejak awal langsung suka dengan Craig.

Saat kami pindah untuk tinggal bersama dan mencari tahu seperti apa kehidupan pernikahan aku semakin banyak tahu tentang orangtuanya yang tinggal dekat dengan keluarga besarnya yang berjarak beberapa jam saja, meski aku tak pernah melihatnya. Jadwal kerjaku padat. Aku bekerja 6-7 hari seminggu dan hari liburku dibayangi oleh perjanjian dan urusan, kupikir pada dua tahun pertama sebelum bertemu Craig aku hanya sekali meninggalkan kota!

Akhirnya aku mendapat libur beberapa hari sehingga kami bisa mengunjungi keluarganya sekitar 6 bulan yang lalu. Seluruh keluarganya hadir dan semua orang tampak senang bertemu denganku, kecuali ibunya, Betsy. Dia dingin dan tidak ramah, dan bisa duduk berjam-jam tanpa berkata sepatah kata pun padaku. Itu mengerikan, tapi aku terus berusaha mengawali obrolan.

Di akhir hari Craig mengumumkan bahwa kami harus mendaki sore ke taman nasional yang berbatasan dengan rumah mereka. Betsy yang membuat makan siang dan aku sedang berganti baju untuk keluar saat gelombang mual itu datang begitu saja. Aku berakhir di kamar mandi selama berjam-jam sore itu.

Aku menyadari itu pasti gara-gara makanan tertentu dan tak memikirkannya. Kami kembali beberapa bulan kemudian dan kembali bersenang-senang kecuali untuk Betsy. Dia tak bicara padaku, meski Craig menepisnya dan mengatakan bahwa dia baru saja mengenalku. Dia akhirnya berkata kami bisa menyewa jet-ski besok dan menjelajah danau di kota sebelah agar bisa keluar dan mencari udara segar, dan membuatku merasa baikan. Aku sangat bersemangat untuk memberitahu semua orang ke mana kami akan pergi, tapi itu tak terjadi. Setelah makan aku sakit dan hampir tak bisa berjalan selama dua hari berikutnya.

Saat itulah aku mulai curiga. Tak ada orang lain yang sakit, dan kami menyantap makanan yang sama. Tampaknya seperti Betsy tengah merencanakan sesuatu, tapi tidak hingga kunjungan kami berikutnya saat sebuah malam romantis di sebuah pondok digagalkan di tengah perjalanan karena aku mendadak sakit, hingga aku yakin: Betsy meracuniku.

Craig bilang aku gila. Dia bilang itu pasti karena aku alergi dengan makanan entah apa yang digunakan ibunya memasak, yang memang masuk akal, meski aku tak pernah punya waktu untuk periksa ke dokter. Tetap saja, aku putuskan di kunjungan berikutnya untuk membuat kaserol besar dan membawanya bersama kami. Jika aku yang memasak dan menyajikannya, tak akan ada yang bisa ditambahkan.

Belum sampai dua gigit saat aku menyadari bahwa aku meninggalkan anggurku tanpa pengawasan saat sedang memanaskan kaserol, dan perutku sudah mulai jungkir balik. Kau tahu yang terjadi berikutnya, dan itu tidak menyenangkan.

Aku sangat yakin ibunya meracuniku, dan aku mengatakannya pada Craig. Aku bilang bahwa aku tak akan mengunjungi keluarganya lagi jika ada dia di sana. Itu pertengkaran besar kami yang pertama, tapi akhirnya dia berkata tak akan memaksaku untuk berkunjung, dan kami bisa mencari tahu bagaimana cara terbaik menyelesaikannya. Ibunya tak pernah berbuat baik padaku, jadi itu bukan kehilangan besar.

Kali berikutnya aku libur kami memutuskan untuk mendatangi pondok kecil yang pernah dia sewa dan tak jadi digunakan. Kami berkendara tepat melewati tempat keluarganya, dan akan terlihat tak sopan jika tak mampir, jadi kami berdamai dan membeli pizza. Bahkan aku memutuskan untuk tidak minum apa pun selain dari air keran.

Kami masuk dan menyiapkan pizza di piring masing-masing saat salah satu sepupunya datang dan semua orang meninggalkan makanannya selama sekejap. Aku langsung menyadari kesalahanku nyaris saat itu juga, dan memutuskan untuk melakukan percobaan. Aku dan Craig masing-masing punya dua potong, jadi aku menukar piring kami saat semua orang sedang di ruangan sebelah.

Craig sakit begitu parah hingga aku sangat khawatir padanya. Perjalanan kembali ke kota begitu mengerikan, kami harus sering menepi, dan dia sangat kacau. Kami sudah pulang selama tiga hari saat aku menyerah dan mengatakan bahwa aku telah menukar piringnya.

Aku tak pernah melihat kemarahan itu, amarah di matanya adalah sesuatu yang akan kuingat seumur hidup. Dia mendorongku ke dinding kemudian menyerbuku. Dia melemparku melewati sofa, tapi entah bagaimana aku berhasil menyambar kunci dan ponselku dan lari keluar pintu tanpa mengenakan sepatu.

Aku beruntung masuk lift tepat waktu dan berhasil ke tempat temanku dengan aman, mematikan telepon setelah mendapat panggilan tak terjawab ke-47. Aku tak tahu apa yang harus dilakukan atau kapan saat aman untuk kembali pulang, itu peristiwa paling menakutkan di hidupku.

Sudah dua hari sebelum akhirnya kunyalakan teleponku, dan saat aku mendengar pesan dari polisi aku langsung berkendara ke kota.

Craig tewas, Betsy menembaknya karena menerobos masuk rumah dan mengancamnya dengan sebuah pisau.

Aku jadi tahu bahwa Craig pernah menikah satu kali, dan istrinya tewas secara tragis di sebuah pendakian. Craig mendapat uang asuransi dalam jumlah besar dan Betsy selalu curiga bahwa Craig yang membunuhnya, dan khawatir membiarkan aku sendirian bersamanya, terutama ketika di tempat terpencil yang sangat akrab dengan masa kecilnya.

Jadi Betsy memastikan bahwa setiap kali Craig merencanakan untuk pergi keluar aku akan sakit. Itu tak mudah, tapi dia pikir aku tak akan percaya padanya, karena tak seorang pun menaruh curiga pada Craig.

Setelah itu aku menemukan asuransi jiwa yang dia daftarkan atas namaku tanpa sepengetahuanku, dan memutuskan untuk tidak menuntut Betsy, dia hanya berusaha melindungiku. Aku masih mengunjunginya secara berkala saat ingin keluar kota, aku suka masakannya.


Comments

  1. Ok, ini absolutely fucked me up. Craig-nya entah mengapa punya sisi psycho tersendiri, menurun dari emaknya. Sayang dia nggak punya sisi protagonis kek emaknya, wkwkwkw

    ReplyDelete

Post a Comment

Tinggalkan komentar

Terpopuler sepekan

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 4]

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 2]

7 Hari Tersesat di Gunung Merapi Sumatera Barat [Repost Kaskus]