Skip to main content

Penumpang Jemputan Misterius

Salah satu tempat yang sering punya cerita hantu adalah area pabrik. Ini adalah salah satu yang pernah saya dengar, diceritakan oleh pak mandor di tempat kerja saya dahulu, yang konon mendapat cerita dari sopir jemputannya.

Jadi di tempat kerja saya yang dulu itu ada fasilitas jemputan buat para karyawannya. Jemputannya ini berupa mobil shuttle/Elf agar bisa masuk ke kompleks perumahan para karyawan. Setiap kompleks/area punya jemputan masing-masing, jadi setiap mobil sudah seperti punya penumpang tetap masing-masing, dan karena jumlah penumpang yang tidak terlalu banyak jadi sang sopir juga sering berkomunikasi dengan penumpang jika misal minta ditinggal atau ditunggu.

Kejadiannya adalah saat jam pulang shift terakhir di malam Minggu. Menjelang jam 22.00 malam itu, seperti biasa, para sopir menunggu para karyawan yang keluar dari pabrik di lapangan parkir jemputan yang terletak di halaman depan. Lapangan parkir ini kadang berfungsi juga sebagai tempat berkumpul/bisa untuk upacara bendera, dan di area sekitarnya terdapat petak-petak berumput yang ditanami pohon-pohon mangga. Pak sopir kita ini, kita sebut saja Pak Hadi (bukan nama sebenarnya, beneran gak tahu siapa namanya), menunggu di salah satu area berumput itu bersama sopir-sopir lain.

Di akhir pekan seperti itu memang seringkali penumpang lebih sepi dari biasanya karena beberapa lebih memilih naik motor atau kadang malah lembur hingga pagi. Hari itu penumpang Pak Hadi cuma satu orang; kita sebut saja namanya Pak Untung (bukan nama sebenarnya juga, gak tahu juga siapa nama aslinya). Nah, menjelang jam pulang, tiba-tiba Pak Hadi mendapat pesan masuk dari Pak Untung yang bilang minta ditinggal aja karena dirinya akan lanjut lembur pulang pagi. Sebenarnya Pak Hadi bisa langsung pulang karena sudah tak ada kewajiban, tapi dia memilih tinggal sedikit lebih lama buat kongkow dulu sama temen2nya.

Ketika para karyawan akhirnya keluar dan para sopir masuk ke mobil masing2, Pak Hadi pun dengan santai berjalan ke mobilnya, masuk, dan bersiap untuk pulang. Saat itulah mendadak Pak Untung muncul dari samping dan membuka pintu depan.

“Lho katanya lembur, pak, pulang pagi,” tanya Pak Hadi heran.

“Gak jadi,” jawab Pak Untung pendek, duduk di bangku depan.

Pak Hadi tak terlalu mikir pusing, cuma heran kenapa gak ngasih kabar kalau lemburnya batal. Kan bisa-bisa malah ditinggal terus malah komplain terus dia yang kena omel.

Mobil akhirnya melaju. Tak ada yang mencurigakan, mereka pun ngobrol biasa, tapi entah kenapa Pak Hadi merasa tak nyaman. Tapi dia pikir pasti karena Pak Untung gak ngasih kabar aja jadi tak seperti biasanya.

Di tengah perjalanan, Pak Untung mengeluarkan kantong kresek yang berisi telur ayam rebus. Tak lupa dia tawari juga Pak Hadi, yang dengan senang hati menerima dan ikut makan sambil terus nyetir. Dan semakin jauh perjalanan, perasaan tak nyaman Pak Hadi masih belum hilang (tapi dia gak kepikiran hal2 gaib).

Barulah ketika mobil keluar jalan raya dan mulai masuk ke jalan kecil menuju kompleks perumahan, perasaan tak nyamannya terjawab. Di tengah perjalanan itu, di area kebun yang masih jauh dari perumahan dan cukup gelap, tahu-tahu Pak Untung minta berhenti, katanya mau pindah ke bangku belakang. Memang terasa aneh, apalagi mereka sudah hampir sampai, tapi sebagai wujud pelayanan Pak Hadi tidak protes dan nurut buat menghentikan mobil.

Pak Untung keluar mobil, dan pindahlah dia ke kursi belakang. Ketika mobil kembali berjalan, Pak Hadi sedikit mencuri pandang ke spion tengah dan saat itulah jantungnya serasa mau copot. Karena yang dia lihat di kursi belakang saat itu sudah bukan lagi Pak Untung! Orang itu masih memakai baju seragam yang sama, tapi wajahnya sudah bukan lagi wajah Pak Untung, dia sudah berubah jadi orang lain yang tak dikenali Pak Hadi. Pak Hadi juga sempat menyalakan lampu kabin belakang untuk memastikan. Dan matanya tak salah lihat. Yang duduk di bangku belakang memang benar bukan Pak Untung.

Sekujur tubuh Pak Hadi mulai merinding dan berkeringat dingin. Tapi dia hanya bisa terus konsentrasi menyetir dan membaca ayat-ayat apa saja yang dia bisa. Dia tak berani menoleh ke belakang lagi. Nanti saja waktu sudah tiba di perumahan dan banyak orang.

Namun setibanya di komplek perumahan dan dia memberanikan diri menoleh lagi, penumpangnya sudah tak ada di sana. Mobil itu kosong, hanya dia sendirian. Tak mungkin penumpangnya melompat karena pintunya terus tertutup. Bener-bener gak beres nih, pikirnya.

Tak tahu lagi harus berbuat apa, Pak Hadi segera putar balik dan memacu mobilnya pulang, secepat yang dia bisa.

Penumpang itu tak pernah muncul dalam perjalanan Pak Hadi pulang. Tapi selama tiga hari berikutnya Pak Hadi hanya bisa berbaring di rumah karena badannya demam. Dan selama tiga hari itu dia bilang sudah mendengar beberapa kali pintu kontrakannya diketuk orang tak dikenal yang berkata, “Pak, antar saya pulang, Pak.”

Ada yang iseng nebak, mungkin yang ikut naik ke jemputan Pak Hadi adalah penunggu tiang bendera di lapangan parkir, karena di sanalah dia dan teman2nya nongkrong saat menunggu para karyawan keluar.

Dan sejak saat itu, setiap jemputannya kosong, Pak Hadi selalu menyalakan lampu kabin belakang.

***

Comments

Terpopuler sepekan

Pengalaman diculik jin

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 2]

Aku anggota tim SAR kehutanan AS, aku punya kisah untuk diceritakan [Part 1]

Cerita Seram Api Unggun

Peristiwa Ganjil di Patahan Amigara

Cerita Horor Kaskus

Catatan Atas Awan

Nyasar ke Dunia Gaib Bareng Abang Ojol - [Repost Twitter]

Ada yang mau tanya soal kemampuan ghaib dan indigo?